JURNAL ATAMIS WASAHE,PERNCANGAN & KONFIGURASI JARINGAN WIRELESS DGN KONSEP WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEN,DI KANTOR BUPATI KABUPATEN YALIMO PAPUA
PERANCANGAN
DAN KONFIGURASI JARINGAN WIRELESS DENGAN KONSEP WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) DI KANTOR
BUPATI YALIMO,PROVINSI PAPUA.
DESIGN OF
AND WIRELESS'S NETWORK CONFIGURATIONWITH WIRELESSDISTRIBUTION SYSTEM'S CONCEPT
(WDS) AT YALIMO'S REGENT OFFICE,PAPUAN
PROVINCE.
Atamis
Wasahe*, Charles Sulangi**, Hence S.D Roring,**
*Mahasiswa Jurusan Teknik Fakultas Teknik
Universitas Sariputra Indonesia Tomohon.
**Dosen Fakultas Teknik Universitas Sariputra
Indonesia Tomohon.
ABSTRAK
Komunikasi tanpa
kabel/nirkabel (wireless) telah
menjadi kebutuhan dasar
atau gaya hidup
baru masyarakat informasi.
LAN nirkabel yang
lebih dikenal denganjaringan Wi-Fi
menjadi teknologi alternatif
dan relatif lebih
mudah untuk diimplementasikan di
lingkungan kerja. Instalasi
perangkat jaringan media transmisi
lebih fleksibel karena
tidak membutuhkan penghubung
kabel antar komputet. Access point
merupakan perangkat yang
biasa digunakan dalam
jaringan wireless (Hotspot
area) dimana user
atau pengguna terhubung
ke internet menggunakan
media udara melalui perangkat access point. Selain itu, dengan jaringan wireless
ini membuat masyarakat
lebih mudah untuk
mengakses internet dimanapun berada. Implementasi pemasangan
jaringan ini terdiri dari pemasangan
konektor RJ- 45
pada kabel UTP,
melakukan konfigurasi
repeater, konfigurasi Access
Point, konfigurasi HotSpot
Server. Dengan adanya
jaringan wireless distribution
system,di kantor Bupati Yalimo akan mempermudah
untuk mengakses internet
dengan gratis. Selain
itu, melakukan konfigurasi
jaringan wireless tidak
begitu sulit, asalkan
mengikuti aturan pembuatan jaringan.
Kata
Kunci : Wireless Distribution System (WDS)
ABSTRACT
Communication without cable / wireless
(wireless) have become basic requirement
or societies new life style
information. Wireless LAN that more
recognised with Wi Fi's network becomes
alternative technology and easier relative for
diimplementasikan at work condition.
Network peripheral installation more
transmission media flexible
because not need cable link among komputet. Access point constitutes ordinary peripheral is
utilized deep wireless's network
(Hotspot isa) where is user or
user most link goes to Internet utilize
air media via access point's peripheral. Besides, with network wireless this make society a lot easier to
access Internet wherever lies. Network
assembly implementation this consisting of assembly konektor RJ 45 on UTP'S cable, doing repeater's configuration, configuration
Access Point, HotSpot's
configuration server. With marks sense
network wireless distribution system,at
Yalimo's Regent office will water down
to access Internet with freely.
Besides, do wireless's network configuration not so
difficult, provided that follows
order network makings.
Keywords: Wireless Distribution System (WDS)
PENDAHULUAN
Keberadaan
suatu sistem jaringan lokal nirkabel atau WLAN (Wireless Local Area Network)
sangat membantu manusia yang kini tingkat mobilitasnya semakin tinggi di dalam
kemudahan untuk melakukan koneksi terhadap internet maupun pertukaran data.
Dahulu untuk
melakukan koneksi ke internet kebanyakan orang menggunakan kabel, tetapi
sekarang ini untuk koneksi ke internet sudah bisa menggunakan wireless.
Dibandingkan dengan menggunakan media kabel, wireless banyak sekali keuntungan
diantaranya user bisa melakukan koneksi internet kapan saja dan dimana saja
asal masih berada dalam ruang lingkup area, selain itu dalam segi biaya pembangunan,
wireless jauh lebih murah bila dibandingkan dengan kabel.
WLAN
bekerja dengan menggunakan gelombang radio.Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Point (AP) yang mengatur
komunikasi pada setiap wireless
station pada areal cakupan. Station juga saling berkomunikasi satu dengan
lainnya melalui AP, jadi proses komunikasi antar station dapat disembunyikan
antara satu dengan lainnya. AP
berfungsi sebagai relay. diantara AP dihubungkan melalui cara pengkabelan, jika
cakupan wilayahnya masih di dalam satu lingkungan tentu hal ini tidak menjadi
masalah, akan tetapi bagaimana jika cakupan wilayah yang sudah sedemikian luas,
hal inilah yang akan menyulitkan di kompleks kantor Bupati Yalimo di Kabuaten
Yalimo Provinsi Papua, jika masih menggunakan teknik pengkabelan di dalam
menghubungkan AP dan juga berdampak terhadap pembiayaan, hal ini dikarenakan
kantor Bupati Yalimo terdiri dari tiga lantai. Untuk memperluas jangkauan
sinyal radio yang dihasilkan AP sampai ke Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah
sekitar Kantor Bupati Yalimo tanpa lagi menggunakan kabel, maka dibutuhkan
sebuah sistem yang mampu mendistribusikan antara sinyal yang dipancarkan oleh
satu AP dengan AP lainnya.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka
diperlukan suatu teknik yaitu Wireless
Distribution System (WDS).WDS dapat diterapkan diberbagai instansi maupun
perusahaan di negara-negara maju untuk mengoneksikan antara satu infrastructure
jaringan dengan infrastructure
jaringan lainnya yang jaraknya berjauhan dan tidak disarankan jika jaringan
tersebut menggunakan kabel untuk mengoneksikanjaringannya.
Berdasarkan
observasi penelitian masalah yang terjadi di Kantor Bupati Yalimo antara
lain,(1) Switch jaringan yang ada di Kantor Bupati Yalimo hanya berjumlah 5 port dan keseluruhan port sudah terisi
penuh,(2) Tidak semua computer di Kantor Bupati Yalimo terkoneksi dengan
jaringan komputer karena kurangnya port
switch yang tersedia.,(3) Proses pertukaran data di Kantor Bupati yalimo
masih dengan cara manual sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.(4) Belum
diterapkannya jaringan wireless di
Kantor Bupati Yalimo sehingga setiap komputer yang terkoneksi jaringan harus
menggunakan kabel jika ingin terhubung ke jaringan.(5) Luasnya lokasi sehingga
tidak memungkinkan untuk perluasan jaringan.
METODE
Pada
hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah ditempuh
dilakukan dalam mencari kebenaran. Cara mendapat kebenaran itu ditempuh melalui metode ilmiah. Jadi tidak
berlebihan apabila metode disebut sebagai strategi dalam penelitian ilmiah
(Subana dan Sudrajat, 2005)
Menurut Bogdan dan Bikien (1982)
studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu
orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu
.Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan
dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan
rinci.Sementara Yin (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan
penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa
dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara
mendalarn. Para peneliti berusaha menemukan semuavariabel yang penting
Tempat PenelitiKantor Bupati Yalimo Provinsi Papua.Waktu
Penelitiandi laksanakan bulan Februari 2016.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.
Analisa
Hasil
Kabupaten Yalimo
adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Papua. Kabupaten ini dibentuk pada tanggal
4 Januari 2008 berdasarkan undang undang nomor 4 tahun 2008, bersama-sama
dengan 5 Kabupaten lainnya di Provinsi Papua. Kabupaten Yalimo dimekarkan dari
Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yalimo mempunyai luas 1.253m2 dengan total
penduduk 34.057 jiwa.Kantor Bupati Yalimo terletak di sebuah distrik di
Kabupaten Yalimo yaitu distrik Elelim, akses ke Kabupaten Yalimo saat ini masih
mengandalkan perhubungan udara dan darat Wamena-Jayapura.
Gambar 1. Kantor
Bupati Yalimo Provinsi Papua
Kantor
Bupati Yalimo seperti terlihat di Gambar 1 memiliki 25 Komputer yang terdiri atas 15desktop/PCdan 10laptop.
Jaringan yang berjalan masih menggunakan wired
LAN dan jaringan yang ada hanya mencakup bagian hubungan masyarakat yang terletak di bagian belakang
bangunan Kantor Bupati Yalimo sehingga cakupan area jaringan komputer tidak
terkoneksi ke seluruh komputer yang ada di Kantor Bupati yang berjumlah 25
komputer. Adapun Topologi yang digunakan
di Kantor Bupati Yalimo seperti pada gambar
1
Gambar 2. Topologi
Jaringan Sebelum Menggunakan WDS
Berdasarkan analisis masalah yang
terjadi selama observasi di Kantor Bupati Yalimo, saat ini jaringan komputer
yang ada di Kantor Bupati Yalimo memiliki beberapa kelemahan yaitu: (1)Switch
jaringan yang ada di Kantor Bupati Yalimo hanya berjumlah 5 port dan
keseluruhan port sudah terisi penuh.(2) Tidak semua komputer di Kantor Bupati
Yalimo terkoneksi dengan jaringan komputer karena kurangnya port switch yang tersedia.(3) Proses
pertukaran data di Kantor Bupati Yalimo masih dengan cara manual sehingga
memerlukan waktu yang lebih lama. (4) Belum diterapkannya jaringan wireless di Kantor Bupati Yalimo
sehingga setiap komputer yang terkoneksi jaringan harus menggunakan kabel jika
ingin terhubung ke jaringan.(5) Luasnya lokasi sehingga tidak memungkinkan
untuk perluasan jaringan kabel.seprti terlihat pada gambar 2.
2. Pembahasan
Design Jaringan dengan WD
Topologi jaringan
yang digunakan di Kantor Bupati Yalimo masih menggunakan topologi standart dan
masih terbatas pada beberapa komputer. Design topologi jaringan wireless dengan wireless distribution system menggunakan 2 buah wireless Access Point TP-LINK dan 1 buah server FTP yang difungsikan sebagai pusat penyimpanan data.
Berikut adalah topologi
WDS yang digunakan pada Kantor Bupati
Yalimo terlihat pada gambar 3..
Gambar
3.Topologi Jaringan Wireless Distribution
Sistem.
3. Perancangan Cakupan Sinyal
Cakupan sinyal diukur dan digambarkan
dalam denah kantor Bupati, sehingga memudahkan dalam penempatan perangkat
jaringan seperti wireless access point
dan perangkat lainnya. Adapun cakupan sinyal seperti terdapat pada gambar 4. Di
bawah ini.
Gambar 4. Cakupan
Area menggunakan Wireless Distribution
Syistem.
Berdasarkan cakupan area yang terdapat dalam gambar, WD Sarea bisa mencakup seluruh ruangan
sehingga pengguna yang menggunaan laptop lebih mudah dalam mengakses jaringan
Kantor Bupati Yalimo.Jaringan kabel tetap digunakan dan dipergunakan untuk PC
yang terhubung dalam jaringan sehingga jaringan kabel bisa berkomunikasi dengan
jaringan wireless yang dibangun
seperti gambar 4
1.
Hardware yang
dibutuhkan dalam penerapan jaringan WDS
di Kantor Bupati Yalimo:
.Router yang
digunakan adalah router mikrotik RB 951
sebanyak satu buah router di bawah
ini adalah spesifikasi router tabel 1.
Tabel
1. Spesifikasi Router
Spesifikasi
|
|
Product Cote
|
RB951-2n
|
architecture
|
MIPS-BE
|
Cpu
|
AR9331 300 MHz
|
Main Storage/NAND
|
64MB
|
RAM
|
32MB
|
LAN Ports
|
5
|
Integrated Wireless
|
1
|
Wireless Standarts
|
802.11 bg/n
|
Wireless Tx Power
|
17dbm
|
Power Jack
|
8-30V
|
Temperature Range
|
-20C:+50C
|
routerOS License
|
LEVEL14
|
2. Wireless Access Point, Wireless Access Point yang
digunakan adalah Wireless Access Point
TP-Link sebanyak 2 buah Access Point,spesifikasi Access Point seperti
terlihat di bawah pada tabel 2.
Tabel
2. Spesifikasi Access Point
Interface
|
10/100Mbps
Auto-Sensing RJ45 Port (Auto. MDI/MDIX, Passive PoE)
|
Freguency
|
2.4-2.48 35GHz
|
Wireless Modes
|
Ap Mode,Multti-SSID
Mode,Chlient Mode,Repeater Mode (WDS/Universal),Bridge Mode
|
Wireless Functions
|
WDS Bridge, WMM
|
External Power
Supply
|
9VDS/0.6A
|
1.
Implementasi
Jaringan Nirkabel dengan Wireless Distribution Sistem
Konfigurasi jaringan
Di dalam konfigurasi jaringan Wireless Distribution Sistem yang
dibangun di Kantor Bupati Yalimo terdapat dua access point yang akan memencarkan sinyal SSID yang sama, client bisa
terkoneksi ke Access Point
mana-pun tergantung dari kualitas sinyal access
point yang paling bagus dari sisi client.
Ketika client berpindah lokasi dari cakupan area access point maka secara otomatis akan berpindah ke access point yang menjangkau client
tersebut. Untuk konfigurasi pada wlan1, masuk ke menu wireless > wds isi dengan wds
mode: dynamicanWDS default Bridge
dengan Bridge yang dibuat sebelumnya
seperti yang terlihat di bawah pada gambar 5.
Gambar
5. Konfigurasi WDS
2.
Konfigurasi Wireless
Access Point
Masuk ke browser dan ketika IP 192.168.0.254 pada menu login masukan
username: admin dan password: admin seperti terlihat di bawah pada gambar
6.
Gambar 6.Tampilan
Login ke Wireless AP
Tampilan
awal seting Wireless AP, pilih menu
quick setup untuk melakukan seting dengan cepat seperti terlihat pada gambar 7
Gambar 7. Tampilan Quick
Setup
Pada kolom
tipe pilih static IP, selanjutnya
masukan IP sesuai dengan yang akan di konfigurasi dalam jaringan seperti
terlihat di bawah pada gambar 8.
Gambar
8. Konfigurasi
Pengujian
WDS
Pengujian dilakukan dengan
mengelilingi kantor bupati dan memasuki satu-satu semua ruangan, setiap masuk
ke ruangan menunggu waktu 10 detik jadi untuk memastikan kekuatan sinyal yang
ada dalam ruangan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software wifi analyzer seperti terlihat dibawah pada gambar
9.
Gambar 9.pengujian sinyal
Berdasarkan
pengujian dengan menggunakan wifi
analyzer sebelum menggunakan WDS
ada beberapa ruangan yang tidak mendapat sinyal sama sekali, dan setelah
menggunakan wi fi analyzer hasil
tercantum dibawah sesuai dengan tabel 3.
Tabel 3.Besaran
Sinyal Setiap Ruangan
No
|
Ruangan
|
Besaran Kekuatan
Satuan (dbm)
|
1
|
Ruangan Bupati /
Wakil Bupati
|
55
|
2
|
Aula
|
61
|
3
|
Ruangan Sekda
|
65
|
4
|
Ruangan Kabag I
|
72
|
5
|
Ruangan Kabag II
|
65
|
6
|
Ruangan Kabag III
|
65
|
7
|
Ruangan Kabag IV
|
62
|
8
|
Ruangan Kabag V
|
57
|
9
|
Ruangan Ass I
|
61
|
10
|
Ruangan Ass II
|
60
|
11
|
Ruangan Ass III
|
57
|
12
|
Parkiran
|
75
|
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah
dilakukan analisa implementasi, dan pengujian jaringan WDS di Kantor Bupati Yalimo, maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut.
1.
Penggunaan jaringan wireless
sangatberguna dalam hal kemudahankonfigurasi setiap client dan, jaringan
wireless berbasis WDS tidak
memerlukan kabel utama atau backbone sehingga
penempatan access point bisa di
sembarang tempat.
SARAN
Saran yang dapat diambil dari sistem
jaringan ini adalah.
1. Penambahan Access Point untuk jaringan
WDS yang dibuat sebaiknya
menggunakan tipe dan merek yang sama demi memudahkan konfigurasi jaringan di
Kantor Buapati Yalimo.
2. Access
point
diletakkan per lantai, agar memperoleh kualitas signal yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Alif
Subardono, Lukito Edi Nugroho, dan Sujoko Sumaryono, pada 15 Juni, 2008.
Analisis Performa Wireless DistributionSystem Konfigurasi Star, Chain, Loop,
dan Mesh untuk HotspotArea, Tesis Pascasarjana Teknik Elektro Universitas
Gadjah Mada.
Anonim,
2002. Orinoco Technical Bulletin 046/A : Wireless Distribution System, Orinoco.
Anonim,
Mikrotik RouterOS v2.9 Reference Manual, Mikrotik, Latvia.
Cesdraschi, Nicolas,
Mobile WLAN Access Point for The ETH Shuttle Bus.
Geier Eric, 2007.
Wi-Fi Hotspots, Cisco Systems, Inc. Cisco Press.
Gunawan,
Arief Hamdani. 2003, Komunikasi Data via IEEE 802.11, Dinastindo. Jakarta.
Peterson,
Larry L. dan Davie Bruce S., 2003. Computer Network : A System Approach, 3rd edition, Morgan
Kaufmann Publishers,
San Fransisco.
Purbo,
Onno W., 2006, Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot, Elexmedia: Jakarta.
Ranvier,
Sylvain, Path Loss Models, Helsinki University Of Technology. Setio, E. Dewo,
2003.Bandwidth dan Throughput, http://www.IlmuKomputer.com.
Sinambela,
Joshua M., 4, Agustus, 2004. Tutorial Setting up MeshAP Wireless Distribution
System.Yogyakarta.
Stig Erik
Arnesen dan Kjell Åge Håland, 200. Modelling of coverage in WLAN, Master of
Engineering in Yoga, Adyatama, Perbedaan
Mode Wireless,
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=47,
Diakses pada 13 November 2015 Pukul 14.00 WIB.
dahulu.(Imam Cartealy,2013). Brett Steward. Hotspot
Yoga, Adyatama,
Perbedaan Mode Wireless,
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=47, Diakses
pada 13 November 2015 Pukul 14.00 WIB,Universitas
Bandung.