proposal fandy,, sistem infr tenteang parkiran kendaraan di kab yalimo papua.
PROPOSAL
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARKIR KENDARAAN DI KABUPATEN YALIMO PAPUA
BERBASIS WEB, MENGGUNAKAN
WATERFALL dan PROTOTYPING.
Di
susun
Oleh
Nama
: Atamis Wasahe
Fakultas : Teknik Informatika
Nim :
12011004
YAYASAN DHARMA
BHAKTI INDONESIA TOMOHON
UNIVERSITAS SARI PUTRA INDONESIA TOMOHON
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Masalah
Perkembangan komputer
dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan
kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang pada awalnya
hanya digunakan oleh para akademisi dan militer, kini telah digunakan secara
luas di berbagai bidang, misalnya: Bisnis, Kesehatan, Pendidikan, Psikologi,
Permainan dan sebagainya. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin
mengembangkan komputer agar dapat membantu kerja manusia atau bahkan melebihi
kemampuan kerja manusia.
Jika mengamati
aktivitas perparkiran di area kota Kabupaten Yalimo yang sering penuh selama proses transportasi
dari kota menuju ke kampung-kampung aktif tetapi tidak teratur karena kendaraan
tersebut tidak memarkir di area terminal terjadinya mengangkut penumpang di
pinggir-pinggir jalan. Demi tercapainya masyarakat transportasi dari kota ke
kampung tersebut, maka di ciptakanlah suatu sistem Informasi yang membantu
monitorisasi parkir sesuai dengan perkembangan teknologi, dan tidak terjadi
kemungkinan parkir kendaraan di jalan-jalan besar. Teknologi yang terus
berkembang maka semua instansi berlomba – lomba mengotomatiskan semua sarana
yang berada di lingkungan tersebut untuk mencapai kepuasan yang maksimal.
Aplikasi ini
berfungsi sebagai sortir setiap kendaraan yang akan menggunakan area parkir
seperti jenis kendaraan (mobil roda empat), Status jurusan anggutan umum,
peningkatan tata letak parkir kendaraan bermobil di terminal merupakan
salah satu konkrit yang sangat penting karena semakin meningkatnya jumlah
masyarakat setiap tahun. Sejalan dengan
itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pengaturan tempat parkir
sesuai yang di tetapkan dari Dinas terkait. Masalah umum yang sering dihadapi
oleh para Pengguna parkir adalah lebihnya kapasitas parkir. Sebenarnya banyak
faktor yang menyebabkan lebihnya kapasitas parkir yaitu selain lahan yang kurang
luas tetapi juga tidak teraturnya tata letak kendaraan dan pengawasan sehingga
sering terjadi parkir di jalan-jalan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan diatas, diperoleh titik permasalahan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1.
Pengelolan
jasa parkir masih menggunakan sistem manual, yakni dengan cara mencatat data
kendaraan yang keluar masuk area parkir
yang pastinya akan memakan
waktu cukup lama dan tidak efisien.
2.
Kurang efektifnya pengaturan area
parkir, sehingga tidak maksimalnya penempatan kendaraan.
3. Bagaimana
merancang Sistem Informasi berbasis web, maka
Terminal Parkir kendaraan tersebut bisa berjalan sesuai dengan aturan
kepemerintahan yang ada
di Kabupaten Yalimo Papua.
1.3.
Batasan
Masalah
Sehubungan dengan adanya masalah
tersebut, maka penulis mencoba untuk membuat aplikasi sistem Informasi untuk
tata letak dengan mengukur luas area parkir dan luas ukuran kendaraan dan
menyortir status para pengguna untuk menentukan lokasi parkir.
Identifikasi kendaraan di area
parkir di Kabupaten Yalimo berbasis web menggunakan WATERFALL dan
PROTOTYPING Pembahasan materi ini dilengkapi dengan sopir menggunakan status
pengguna kendaraan.
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
mengatur tata letak agar lebih rapi dan terorganisasi sesuai status pengguna
dan memonitor area parkir kendaraan.
1.5.
Manfaat penelitian
Dengan adanya aplikasi ini akan
membantu memaksimalkan
sistem tata letak dan pengamanan kendaraan di area terminal parkir Kabupaten
Yalimo.
1.6.
Metode Penelitian
Metode
Penelitian meliputi :
a. Penelitian Rekayasa
Penelitian rekayasa
merupakan penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan,
guna mendapatkan suatu kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi
spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi
rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang
terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi
persyaratan yang ditentukan secara efisien, efektif dan dengan biaya yang
murah.
a.
Metode
pengumpulan data
Metode pengumpulan
data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mencakup pengumpulan data
mengenai penguna parkir dan luas area. pengumpulan data mengenai Sistem Pakar,
dan Sistem Pakar tata letak parkir, dimana pengumpulan datanya didapat dari berbagai
literatur, dan media penunjang lainnya seperti internet.
b.
Metode
perancangan
Dalam perancangan
suatu sistem diperlukan adanya suatu metode yang sesuai dengan kebutuhannya,
sehingga dengan mengikuti metode atau prosedur-prosedur yang diberikan, maka
diharapkan pengembangan sistem dapat berjalan dengan baik. Adapun dalam
melakukan pengembangannya, aplikasi Portal Informasi dan Sistem Pakar ini
mengacu kepada model proses pengembangan Perangkat Lunak waterfall.
System jaringan
jalan. Angkutan Umum. Distribusi
pengerakan AU. Rencana umum data ruang
Indentifikasi permasalahan survey asal tujuan AU
Konsep
pengembangan AU
Pengembangan jaringan AU
Kebutuhan dan penentuan sub
lokasi terminal
peramalan permintaan AU
Kebutuhan
jangka pendek kebutuhan jangka menengah kebutuhan jangka panjang
Gambar Alur Parkiran terminal
1.7. METODOLOGI
PENELITIAN
Untuk masalah di atas harus diatasi
dengan cepat,akurat dan efisien karena terjadi penambahan pengguna parkir
setiap bulannya, maka disini kami membuat suatu analisa lapangan terminal parkiran di kaupaten yalimo
untuk meninjau untuk mengetahui kendala yang terjadi di area parkir tersebut.
Berhubungan dengn itu maka
dilakukanlah sopir
kendaraan yang masuk ke area parkir guna menentukan letak kendaraan tersebut
sesuai dengan identitas kendaraan dan pengguna seperti nopol,jenis
kendaraan,status pengguna, dll setelah itu dilakukan pendenahan area parkir
yang telah akan dilakukan oleh sistem.
Pembagian area parkir
dilakukan setelah mengetahui.
a.
Luas area parkir.
b.
Pembagian area parkir.
c.
Luar
kendaraan.
d.
jumlah
kendaraan tiap status pengguna parkir sesuai dengan data dari pihak angkutan
umum.
Setelah itu sistem
memberikan identitas pada setiap kendaraan yang akan masuk guna menentukan
lokasi kendaraan tersebut.
1.8.
Tahapan dan langkah-langkah Penelitian
Tahap
|
Langkah
|
Aktivitas
|
Pra perancangan Model
|
1
|
Melakukan wawancara
dengan pakar di bidangnya :
Luas area parkir : ± 25 x 40
Pembagian area parkir : 8 area
Keamanan atau petugasan : 6 orang
Observasi
Melakukan survey lapangan untuk
mengetahui jumlah kendaraan yang masuk ke area parkir sehingga bisa diambil
keputusan untuk pembagian lokasi tiap jurusan amgkutan umum atua status pengguna.
|
Perancangan Model
|
2
|
Melakukan pembagian area sesuai
dengan kendaraan yang akan di parkir di lokasi tersebut.
Membuat denah lokasi parkir.
|
Evaluasi model
|
3
|
-
|
Penerapan model
|
4
|
-
|
Revisi model
|
5
|
-
|
Tabel 1. Tahapan
Perancangan Model
1.9. Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan ilmiah ini dibagi menjadi beberapa
bagian,yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan
tentang latar belakang dengan di ambilnya judul penelitian ilmiah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARKIR KENDARAAN DI KABUPATEN YALIMO PAPUA
BERBASIS WEB,
MENGGUNAKAN WATERFALL dan PROTOTYPING ”
dan tujuan yang akan di capai dalam pelaksanaan penelitian ilmiah ini. Penulis
juga memberikan batasan – batasan masalah dalam perancangan aplikasi. Pada
bagian akhir dari bab I di paparkan juga mengenai sistem pembuatan laporan
penelitian ilmiah, mengenai garis besar subtansi yang diberikan pada masalah –
masalah tiap bab.
BAB II LANDASAN TEORI
-
Landasan
teori yang akan digunakan dalam perancangan sistem ini.
-
Bab
ini memaparkan mengenai alasan yang melandasi dan mendukung dalam perancangan
aplikasi sistem informasi
area parkiran terminal.
-
Menjelaskan
tentang pemecahan kemungkinan masalah yang akan timbul.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan tentang cara
pembuatan serta pengujian terhadap aplikasi yang terdiri dari halaman input,
halaman seleksi, halaman output yang diperlukan untuk mendukung
sistem aplikasi ini.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi yang menggunakan komputer
sebagai alat bantu dalam menyelesaikan pekerjaan disebut sistem
informasi berbasis web
(computer based information system ).
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas- fasilitas seperti teknologi,
media, prosedur - prosedur. Dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting. Memproses data menjadi informasi, memberi sinyal
kepada manajemen terhadap kejadian- kejadian dari dalam dan dari luar yang penting
serta menyediakan suatu dasar informasi untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan
tertentu.
2.1.1. Data
Data
berasal dari bahasa Latin yaitu “datum” yang berarti fakta , kenyataan,
kejadian atau
peristiwa. Jadi data atau fakta adalah kenyataan dari sesuatu kejadian atau peristiwa. Data
organisasi merupakan hasil kegiatan organisasi bersangkutan.
Dalam konteks sistem
informasi data adalah sebagai keterangan yang masih mentah, agar dapat digunakan untuk
keperluan manajemen maka data harus diolah dahulu ke dalam bentuk informasi yang
sesuai dengan keperluan manajemen bersangkutan. Data dapat didefinisikan yaitu
kumpulan fakta-fakta yang berupa fisik dan bukan fisik, kejadian-kejadian dan
prosedur yang belum diolah oleh manusia atau peralatan yang digunakan oleh manusia.
2.1.2.
Sistem
Sistem
merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari elemen- elemen, komponen atau variabel-variabel
yang terorganisasi serta saling berinteraksi satu sama lain.
Umumnya
elemen-elemen pada sebuah sistem saling berhubungan dan berinteraksi dalam pencapaian tujuan yang sama. Elemen- elemen
yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan ( input),
pengolahan (processing) dan keluaran ( output ).
Elemen-
elemen sistem secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut Suatu sistem
juga mempunyai ciri - ciri yaitu :
a.
Mempunyai ruang lingkup
b.
Mempunyai elemen - elemen sistem
c.
Mempunyai manajemen terpadu diantara elemen - elemen sistem
d.
Mempunyai keterkaitan antar elemen - elemen system
2.1.3.
Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah
pengetahuan yang berguna bagi
manusia atau telah dimengerti manusia dan dapat dikatakan sebagai hasil pengolahan data yang dapat berfungsi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Sumber dari informasi adalah
data, karena dari data yang diinput akan menghasilkan suatu
hasil akhir yang berupa informasi yang berguna
bagi pengguna ( user ).
Syarat- syarat informasi yang baik dan lengkap
adalah :
a.
Ketersediaan ( availability )
b. Mudah dipahami (comppehensibility)
c. Kehandalan (reliability )
d. Relevan
e. Bermanfaat
f. Tepat waktu
g. Akurat
h. Konsisten.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Analisa sistem
Bertambahnya kendaraan tahun demi tahun di terminal kabupaten yalimo maka
area parkir menjadi pemikiran yang serius selain proses lalulinta lain nya di kota,
demi kenyamanan dan ke amanan kendaraan selama pemilik melakukan aktifitas
dalam kota.
Semakin banyaknya masyarakat maupun pihak pemerinta yang bertugas
terkadang membuat area parkir over load sehingga suasana di luar
gedung kurang optimal maka dengan timbulnya permasalahan itu maka di buatlah
rancangan untuk area parkir di kabupaten yalimo.
Dalam mengatur letak
parkir, seorang petugas hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri saja.
Jarang seorang petugas yang mau menyesuaikan penataan parkir dengan
membuat suatu denah sesuai jurusan atau bidang pengguna parkiri.
Sehingga hasil penataan parkir tidak bisa optimal.
Untuk itu diperlukan
perancangan sistem dalam
penentuan dan mengatur tata letak parkir di kabupaten yalimo agar hasil penataan parkir lebih
optimal. Diharapkan hal tersebut dapat diimplementasikan guna kenyamanan para masyarakat atau pihak yang mempunyai kendaraan tersebut.
3.1.1.
Analisis Kebutuhan Pengguna
Berikut ini adalah daftar pengguna
(user) yang terlibat pada Portal Informasi dan Sistem Pakar untuk spesifikasi
penyakit infeksi, dan adapun aktifitas dan hak akses masing-masing pengguna
tersebut dibedakan berdasarkan tingkatan (level) yang dimiliki :
3.1.1.1. Administrator
(level 1)
Administrator
merupakan pengguna dengan akses penuh terhadap sistem, berada pada level yang
pertama, dan memegang peranan yang sangat penting pada sistem, khususnya
menyangkut sekuritas sistem. Berikut ini merupakan aktifitas dan hak akses yang
dimiliki pengguna Administrator : Mengelola data pengguna (user) berdasarkan
level Administrator, mengelola
data berita, mengelola data artikel, mengelola data jajak pendapat
polling), mengelola buku tamu, mengelola data kontak admin, mengelola
links, mengelola aplikasi Sistem Informasi, mengelola sekuritas sistem seperti
blog IP address, dsb.
3.1.2. Operator (level 2)
Operator merupakan
pengguna dengan akses semi penuh terhadap sistem, berada pada level yang kedua,
dan memiliki peranan yang hampir sama dengan pengguna Administrator. Berikut
ini merupakan aktifitas dan hak akses yang dimiliki oleh pengguna Operator : mengelola
data pengguna (user) berdasarkan level Operator, mengelola data berita,
mengelola data artikel, mengelola data Penggunaan Sistem Pakar dalam
Pengembangan portal Informasi untuk Spesifikasi Jenis Penyakit Infeksi (R
ahmadi Wijaya) 79 jajak pendapat (polling), mengelola buku tamu, mengelola
links, mengelola aplikasi Sistem Informasi, dsb.
3.1.3. Member (level 3)
Member merupakan
pengguna dengan akses terbatas terhadap sistem, berada pada level yang ketiga,
dan tidak memiliki hak terhadap pengelolaan sistem. Berikut ini merupakan
aktifitas dan hak akses yang dimiliki pengguna Member: melihat artikel dan
berita, melihat atau merubah profil member yang bersangkutan, melihat atau
mengisi jajak pendapat (polling), melihat atau mengirim pesan pada buku tamu,
menghubungi admin, dan menggunakan Sistem Informasi.
3.2.
Analisis kebutuhan Sistem
Dalam mengembangkan
suatu sistem, diperlukan adanya analisis dan pemodelan terhadap
kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut, sehingga pada pelaksanaannya sistem
tersebut dapat menjalankan proses dengan baik sesuai dengan kebutuhannya. Oleh
karenanya pada penelitian ini dilakukan beberapa analisis dan pemodelan
kebutuhan yang meliputi :
3.2.1.
Kebutuhan
Aplikasi
Kebutuhan ini
meliputi bagaimana sistem dapat menunjang penggunanya dalam mengakses sistem
tersebut.
3.2.2.
Kinerja
Sistem Yang Diharapkan
Sebuah aplikasi harus
dirancang agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga dapat
memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Berikut ini merupakan kinerja
sistem yang diharapkan dari aplikasi Portal Informasi dan Sistem Pakar untuk
spesifikasi jenis penyakit infeksi :
ü Dukungan
interface yang dapat memberikan kemudahan bagi pengguna aplikasi dalam
mengakses informasi.
ü Menyediakan
berbagai media pendukung untuk membantu pengguna dalam mendapatkan informasi
dari sistem.
ü Model
perancangan program yang memungkinkan aplikasi dapat diakses lebih
cepat..
ü Sistem
pakar dapat menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar, dan bersifat fleksibel
terhadap perubahan.
ü Sistem
Pakar dapat melakukan penelusuran secara cepat dan tepat, guna menggambarkan
kesimpulan.
ü Memberikan
kemudahan untuk pengelola aplikasi (Admin, Operator) dalam mengelola Portal
Informasi dan Sistem Pakar, dll.
ü Pemodelan
kebutuhan aplikasi Portal Informasi ini digambarkan dengan diagram konteks,
sedangkan pemodelan aliran data dan informasi yang masuk dan keluar dari sistem
digambarkan dengan Data Flow Diagram.
3.3.2.
Analisa Kebutuhan Proses
Untuk merancang
sebuah sistem, harus dilakukan analisa data terlebih dahulu. Baik itu data
masukan yang dibutuhkan dalam sistem maupun data keluaran yang dihasilkan oleh
sistem. Pada sistem pakar Penelitian Tindakan Lapangan (PTL) ini, sistem
membutuhkan data masukan yang akan digunakan dalam proses inferensi guna
menghasilkan data keluaran sistem yaitu menentukan letak parkir pengguna
berdasarkan data masukan tersebut.
Sebelum mengetahui
data masukan yang dibutuhkan, harus ditentukan terlebih dahulu data keluaran yang
diinginkan. Pada sistem informasi
ini, kebutuhan data keluaran berupa penentuan lokasi parkir .
Setelah mengetahui
data keluaran yang diinginkan dari sistem selanjutnya adalah melakukan analisa
data masukan yang dibutuhkan. Adapun data masukan yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
1.
Data
area
2.
Data
jumlah pengguna sesuai dengan substatusnya
Setelah melakukan
analisa data masukan dan data keluaran sistem, selanjutnya dilakukan analisa
proses data di dalam sistem. Proses di dalam sistem pakar akan melibatkan
dua hal pokok, yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi.
Basis pengetahuan
dapat berupa gejala-gejala (data masukan) serta hubungannya dengan alternatif
solusi (data keluaran). Mesin inferensi berisi penentuan letak parkir untuk
menggunakan basis pengetahuan dalam menentukan objek yang sesuai dengan
data masukan yang diinputkan ke dalam sistem.
3.4.
Pemecahan Masalah
Berdasarkan
permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dibuatlah program sistem Informasi untuk
penetuan letak parkir guna membantu pengguna dalam menentukan area parkir yan
sesuai dengan jurusan atau bidang masing-masing tersebut.
Untuk proses penalaran/inferensi, terlebih dahulu
dilakukan penilaian terhadap gejala-gejala yang diinputkan pengguna.
Berdasarkan penilaian tersebut akan dilakukan proses inferensi untuk menentukan
tata letak parkir sebagai hasilnya.
Masing-masing data
masukan (input) dilakukan penilaian (assessment) untuk
merepresentasikan kondisi sebuah area sesuai dengan jurusan dan jenis
kendaraan.
Tabel.
2 Penilaian data jumlah
No.
|
Jurusan
|
Kode
area
|
1
|
Mobil
Angkutan Umum
|
AU
|
2
|
Pemerinta Kabupaten
Yalimo
|
PKY
|
3
|
Pengusahaan
|
Peng
|
4
|
Tamu
|
TM
|
5
|
Anak Sekolah
|
AS
|
6
|
Kendaraan Pribadi
|
MP
|
Masing-masing
penilaian dan jenis data masukan diatas dapat ditambah dan diup-date sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan. Jadi basis data dan mesin inferensi tidak
bersifat statis, tetapi dapat berubah sesuai dengan kebutuhan.
Secara umum ada dua
metode penalaran yang digunakan dalam mesin inferensi untuk pengujian aturan,
yaitu penalaran maju (forward chaining) dan penalaran mundur (backward
chaining). Didalam sistem Informasi
PTK ini, teknik
penalaran yang digunakan adalah penalaran maju yang merupakan pelacakan
yang dimulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan atau solusi dari
permasalahan, serta memakai teknik penelusuran depth first search
(mendalam pertama). Teknik ini bermula dari node akar dan bergerak
kebawah/menurun ketingkat dalam yang berurutan. Dengan kata lain node anak atau
node keturunannya dilahirkan oleh node orang tua atau node pendahulunya.
Berikut alur proses penalaran yang digunakan dalam sistem Informasi Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).